Contoh Review Jurnal
Sebutan review sejatinya lebih mengacu pada proses riset penilaian atas macam publikasi yang dicoba, baik berbentuk layanan, industri semacam film( review film), video permainan( review video permainan), komposisi musik( review musik dari komposisi ataupun rekaman), novel( review novel), serta review harian internasional maupun nasonal.
Tidak hanya memerlukan penilaian kritis, penulis review bisa membagikan peringkat pekerjaan buat menampilkan khasiat relatifnya. Apalagi lewat tata cara mereview ini seseorang penulis bisa meninjau kejadian terbaru, tren, ataupun item dalam kabar. New York Review of Books, misalnya, merupakan kumpulan esai tentang sastra, budaya, ekonomi, politik, hukum serta perihal ikhwal canggih yang dapat kita jalani review.
Review Jurnal
Review harian ialah kritik akademis yang diterapkan pada publikasi ilmiah berbentuk harian. Dalam publikasi akademis, harian ilmiah merupakan publikasi berkala yang dimaksudkan buat memajukan kemajuan ilmu pengetahuan, umumnya dengan memberi tahu riset baru.
Oleh sebab seperti itu selaku besar mahasiswa yang lagi menempuh studinya bisanya diberikan tugas buat mereview harian ilmiah.
Ada pula selaku contoh atas tulisan struktur yang menggambarkan dalam review harian ilmiah ini misalnya saja terpaut dengan topik riset ekonomi serta sosial yang mengangkut tema“ Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana“.
Dalam harian ilmiah ini bila mau melaksanakan review hingga struktur kepenulisannya merupakan selaku berikut;
1#Penulisan Struktur Review Jurnal
Judul Transformasi Sistem Irigasi Subak Yang Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana
Jurnal SOCA( Socio- Economic Of Agriculturre And Agribusiness)
Volume, Taman, serta Tahun Vol. 5, Nomor. 2 Juli 2005
Penulis Wayan Windia, Dkk
Reviewer Rina Biologi( NIM: 100919919191)
Tanggal 09 Oktober 2020
Tujuan Penelitian https://academia.co.id
Prioritas utama dari riset yang dicoba yakni mendapatkan cerminan secara umum tentang transformasi sistem irigasi Subak selaku lembaga sosial tradisional di Provinsi Bali, paling utama dalam memandang bermacam- macam pemecahan menanggulangi kasus dengan prinsip Tri Hita Karana( konsep harmoni serta kebersamaan).
Korelasi yang demikianlah diharapkan Irigasi Subak jadi pemecahan ditengah bermacam- macam dinamika pertanian yang terdapat di Indonesia.
Subjek Penelitian
Subjek yang diseleksi dalam riset ini merupakan warga yang terletak di daerah Kabupaten Tabanan serta Karangasem dengan alibi warga di wilayah ini mempunyai 2 kawasan yang berbeda dimana pada kawasan awal jadi wilayah produktif dan ialah lumbung beras serta daerah keduanya jadi wilayah terkategori tidak produktif di Provinsi Bali.
Iktikad kedua daerah yang berbeda tersebut jadi fokus riset supaya menciptakan perbandingan jelas tentang fungsionalismenya pada transformasi sistem irigasi Subak yang menyankut tentang ketahanan dalam pertanian.
Tata cara Penelitian
Tipe tata cara riset yang dipergunakan yakni kualitatif dengan penetuan ilustrasi riset dicoba lewat purposive. Ada pula ilustrasi diseleksi buat tiap kabupaten sebanyak 30 orang petani selaku respondennya dengan pembagian 10 orang ilustrasi didetetapkan bersumber pada posisi sawahnya, ialah di wilayah hulu, tengah, serta hilir.
Sampai secara totalitas metode analisis data- data dipergunakan dalam menganilisis riset ini yakni informasi primer serta sekunder dengan analisis fuzzy set theory. Ialah, keahlian sistem Irigasi pada Subak di Provinsi Bali dalam eksistensinya buat menyesuaikan diri dengan teknologi yang tumbuh lewat pengetasan pada dinamika budaya petaniannya.
Variabel Dependen serta Independen
Variabel terikat( dependen) dalam riset ini yakni Sistem Irigasi Subak yang secara merata menegaskan kalau pelaksanaan teknologi perairan yang dipergunakan setara( proporsional) antar warga, sehingga konsekuensi atas implementasi irigasi ini dikira hendak sanggup buat setelah itu ditransformasikan dalam dinamika kehidupan pertanian.
Sebaliknya buat variabel leluasa( independen) yakni Tri Hita Karana( THK), yang sepanjang ini jadi landasan dari bertahannya sistem irigasi subak dengan mengedepankan pada bersumber pada konsep keharmonian dan kebersamaan berkaitan dengan permanfaatan air buat lahan pertanian dalam warga.
Baca Juga : Tipe serta spesifikasi Flow meter
Hasil Penelitian
Totalitas riset tentang transformasi sistem irigasi Subak yang berlandaskan konsep THK( Tri Hita Karana) buat proses penyelesaikan permasalahan membuktikan nilai lumayan baik, perihal ini lantaran ditemui kalau sistem irigasi Subak di daerah pengambilan ilustrasi sanggup mensejahterakan anggota warga.
Menariknya, bersumber pada karakteristik hasil riset ini ditemui kalau nilai keahlian transformasi Subak dengan kecenderungan lebih buat wilayah yang baik pada ketersediaan air serta keadaan lahan yang baik. Berbeda pada daerah dengan ketersediaan air kurang cederung nilai- nilai Tri Hita Karana kurang dikira walaupun buat keeluruhan tatanannya tidak menurun sedikitpun.
Suksesi ini membuktikan kalau sejatinya nilai Tri Hita Karana( THK) secara tidak langsung sudah jadi pedoman buat warga di Provinsi Bali dalam tiap segmen kehidupan, kelekatan inilah jadi bukti diri warga buat terus melindungi serta melestarian budaya lembaga sosial, yang usinya sendiri lebih dari seribu tahun lamanya.
Kelebihan Penelitian
Kekuatan yang jadi kelebihan dalam riset ini merupakan penjelasannya dengan pendekatan kualitatif hendak namun mempergunakan analisis riset kuantitatif sehingga data- data yang dipergunakan secara sekilas sanggup membuktikan korelasi yang proporsional dengan permasalahan sosial yang dibahasa.
Kekuaragan Penelitian
Kekuarngan dalam hasil riset ini yakni dominasi aspek budaya serta nilai- nilai agama yang dianut oleh warga kurang dijadikan landasan dari irigasi Subak yang bersangkutan, perihal ini dengan alibi kalau kehidupan warga Indonesia sejatinya tidak terlepas dari keduanya.